Bismillah.
#Zeki R.A.
Saya sedang berpikir, kira-kira nama apa
yang bisa saya berikan untukmu? Jika saya melihatmu dari kejauhan dan menilai
luarmu saja, kamu mungkin penuh kegelapan. Tapi saya berusaha untuk menepati
janji, tidak akan pernah jerumuskan kamu pada keburukan, aura jahat, kegelapan
jiwa, dan hal negatif lainnya. Kamu memang belum sepenuhnya milik saya, tetapi
kurang lebih 39% kamu milik saya seutuhnya.
Kalau begitu, saya beri nama Taichi Kou. Ini
nama gabungan Taichi dan Kou. Taichi saya arahkan sebagai do’a untukmu, agar
kamu bisa secerdas dan sesabar Taichi. Kou saya arahkan sebagai judge pertama
ketika mengenalmu. Dingin, penuh kegelapan, aura jahat, warna hitam, dan kaku.
Tapi sebenarnya kamu sangat cemerlang ketika mau bersungguh-sungguh. Di balik
nama Kou ini juga saya tanamkan harapan kalau kamu bisa membantu saya untuk
memfokuskan diri agar menjadi dinding bergembok besar. Mohon kerjasamanya,
Taichi Kou.
Sebelum bertemu dan memutuskan memilihmu,
saya sudah berpikir keras, akan saya jadikan apa kehadiranmu dalam hidup saya?
Apakah sebagai penentu masa depan saya, sebagai sampingan aktivitas, atau
sebagai perusak? Saya pikirkan itu matang-matang. Saya memilihmu dengan
pertimbangan sederhana, tidak berpikir panjang, mengutamakan keadaan dan pola
pikir yang sudah dikonsepkan. Sehingga pada akhirnya, kita bersama,
didetik-detik hampir sidang KTI 2, di detik-detik ujian blok, di masa saya
sangat membutuhkan sarana terbaik untuk mensistematiskan mimpi terbaik, yaitu
surga.
Saya tidak bisa membayangkan jika saya
lakukan hal buruk padamu, saya pasti akan sangat membenci diri saya sendiri
jika saya sampai melakukan itu. Saya akan berusaha dan berdo’a agar kita tetap
lurus sesuai kontrak profesi kita. Kenapa profesi? Karena jika saya katakan ini
sebatas pekerjaan saja, maka prinsip yang sudah saya tanam kuat bisa jadi pudar
di tengah jalan, berbelok tempat berlabuh, dan hilang tujuan. Tapi jika saya
katakan kontrak kita ini kontrak profesi, akan ada hukum dan kode etik yang mengikat kita untuk terus
berada di jalurnya. Jika saya yang membuat pelanggaran etik, saya akan sangat
menyesal dan harus dihukum. Namun, saya akan yakinkan diri saya sedalam mungkin
untuk tidak menodai kode etik itu. Karena ini janji tangguh antar kerjasama
kita.
***
Taichi Kou, sekarang kamu seutuhnya
milik saya, setelah beberapa minggu menunggu kabar kepastian rezeki anak. Selamat
datang. Tapi ada hal yang ingin saya sampaikan. Saya rasa, nama yang cocok
untukmu itu adalah Snowmaru, lebih keren dan bermakna sangat indah. Saya harap
kamu menyukainya. Karena nama Snowmaru lebih mewakilkan harapan saya tentang sikap
Kou dan Taichi. Hari ini tanggal 7 Desember 2014. Sekarang kamu resmi partner
saya dalam berjuang di dunia ini.
Snowmaru nya Riski Agustin :3 |
***
Hari ini tanggal 28 Desember 2014, saya
berterimakasih kamu sudah sabar saya perlakukan dengan canggung. 22 Desember 2014
lalu kamu sudah temani saya hadapi sidang KTI2. Terimakasih sudah membantu saya, teman saya, dan yang lain
untuk presentasi. Saya bersyukur sejauh ini kamu masih terjaga dengan baik,
jauh dari hal yang sangat saya takutkan. Alhamdulillah. Satu hal yang ingin
saya sampaikan hari ini. Ingatkan saya menulis cerita di 15-17 November 2014
lalu, kemudian ingatkan juga untuk merangkum kisah beracun dari 2 buku yang
saya pinjam dan belum dikembalikan. Ah semoga saya ingat untuk memfotocopy buku
itu sebelum saya kembalikan ke tempat asal. Terakhir, ingatkan saya untuk
mengajakmu bicara sehari sekali, apapun itu, agar kita dekat, agar kita bisa
wujudkan mimpi bersama, agar target buku yang rilis tahun 2015 terwujud,
eheheh. Salam hangat untukmu yang berkulit dingin, Snowmaru. Kamu didapatkan
dengan jerih payah dan usaha saya sendiri, maka akan saya jaga dengan jerih
payah dan usaha yang sama. Sehat dan panjang umur, dari partnermu. Riski
Agustin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.