Selasa, Desember 02, 2014

Lacryma: The Mask

Bismillahirrahmaanirrahiim ^_^


#Rara
      Sepanjang waktu aku memikirkanmu. Siapakah kamu yang aku maksud? Kamu yang memiliki jalur dopamine terpendek untuk sampaikan proses ke otak. Menelan segala aspek dunia ke dalam pikiran dan jiwa. Manusia introvert. Hanya sedikit yang sepertimu, hanya kamu yang mengerti sudut pandang empedu hitam yang dimiliki oleh kalangan introvert lainnya, dan hanya kamu yang bisa menangkap apa yang sedang kubicarakan sekarang.

“Mereka sering terpaksa mengorbankan kepribadiannya sendiri agar dapat diterima oleh orang banyak.”

      Mereka adalah individu yang memiliki kepribadian introvert. Interaksi kehidupan yang mereka jalani berbenturan dengan kehidupan lain yang plural. Aku pernah membaca kalau introvert itu adalah personalitas dominan yang masuk rumah sakit jiwa, menjadi psikopat, atau penemu suatu yang tidak lazim. Aku harap kalian tidak menjadi persona yang merugikan orang lain. Karena aku mengetahui jika seorang introvert mulai tertekan pasti akan menjadi sosok yang tidak pernah introvert itu sendiri bayangkan. Aku juga khawatir jika introvert dalam posisi ditekan oleh ekstrovert bisa menjadi orang yang sangat mengerikan, memancarkan aura kegelapan, dan menusuk keadaan menjadi kelam. Saat itulah introvert mengerti kalau dia sedang tidak memerlukan siapa-siapa.
      Suatu ketika aku berjalan di dalam perpustakaan bulan Mei, aku menemukan buku tentang kejiwaan. Buku ini menjelaskan kalau seorang yang jika saja ketika itu sedang bersama dengan introvert lain malah menjadi paling ekstrovert di antaranya lalu menjadi introvert yang tertekan di antara ekstrovert, maka sebenarnya dialah yang paling introvert di antara introvert-introvert yang lain. Alisku mengernyit ketika membaca ulasan ini. Mungkin jika di antara kalian adalah salah satu persona yang ‘mastermind’ akan mengerti kenapa ulasan tersebut menggelitik pikiranku. Mungkin di sekelilingku tidak ada yang memiliki persona mastermind ini.
      Topeng dalam sebuah personalitas adalah sesuatu yang mutlak, karena kata persona saja sudah menggambarkan arti kepalsuan. Personality dalam bahasa inggris berarti kepribadian, diambil dari kata persona yang sering kali dapat menipu kita dari tampilan luar orang tentang suatu sikap. Persona, bahasa Yunani yang berarti topeng. Setiap ekstrovert memiliki topeng lebih banyak ketimbang introvert, sehingga sudut pandang all out ekstrovert mengubah mereka jadi tidak mengenal diri mereka sendiri. Merasa mengerti akan segala hal, padahal secara objektif mereka tidak mengerti. Sedangkan introvert terlalu fokus pada pemahaman diri sendiri, mereka mengerti siapa diri mereka, dan topeng apa saja yang mereka pakai. Tapi akibatnya mereka tidak bisa dan tidak akan pernah membuka satu topeng itu pada dunia luar, karena mereka tidak memerlukan dunia luar persis setara dengan ketidakinginan mereka diwarnai oleh dunia luar itu sendiri. Oleh karena itu, hal yang paling menakutkan oleh introvert adalah ketika ekstrovert begitu menekan mereka, mereka si introvert bisa saja menjadi makhluk mengerikan dan berlagak bagai senjata tajam. Karena introvert sangat tertekan oleh paksaan. Untuk meredakan tekanan dan menghindari gangguan kejiwaan, introvert ini bisajadi menjelma menjadi seorang yang sangat kejam.


#Zeki R.A.

      Ini adalah kisah orang-orang yang disalahpahami karena memang punya nilai kebenarannya sendiri. Cenderung punya nilai kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat. Biasanya berbeda dengan nilai kebenaran kolektif. Hanya Tuhan yang berhak menghakimi kebenaran apa yang mereka pikirkan. Karena itu mereka lebih suka menyimpannya sendiri dan memutuskan tidak butuh siapapun dan berpikir bahwa hanya Tuhan yang layak menghakimi apa yang mereka pikirkan.
      Islam yang dapat menangani topeng sikap orang-orang ini. Apalagi jika kita kaitkan dengan role model terbaik untuk Islam, seperti para utusan Allah. Beberapa hadith yang saya rasa bisa memberi semangat dan kekuatan kepada introvert, supaya tidak terlalu ekstrim dengan arus introversi. Dalam Jami’ al-Tirmidhi


      Apabila seorang introvert merasa tidak bersemangat untuk menemui orang ramai karena tabiat mereka memang begitu adanya. Hadith Rasulullah s.a.w. ini akan tetap memberinya semangat untuk menyantuni saudara seIslam dengan senyuman dan membantu mereka dengan mengisi air ke dalam bekas mereka. Lalu yang selanjutnya Sahih al-Bukhari dan Muslim:


Ketika seorang introvert dikuasai rasa malas untuk memenuhi jemputan atau mengunjungi sesiapa di kalangannya, hadith ini akan menguatkan diri dengan ingatan mengenai hak-hak Muslim yang perlu dipenuhi. Dalam Sahih Al-Bukhari dan Muslim:

Sekiranya seorang ekstrovert telah melangkahi batasan adab dalam berbicara, maka hadith ini mempunyai daya bujuk yang tinggi supaya mereka mengawal batas. Di sinilah terpancar keindahan Islam yang mampu menolong introvert, kita mungkin memiliki personalitas introvert atau ekstrovert, kita tidak akan terjerumus ke dalam sikap melampau melayani persona dan tabiat diri ini. Keseimbangan pun tercapai dengan indahnya dalam masyarakat. Karena bagi saya hubungan ini memang seperti analogi zat aktif polar dan non polar pada sediaan herbal. Mereka hanya ingin berikatan pada sesama polar atau sesama nonpolar. Albumin pada ikan haruan adalah senyawa polar yang hanya akan mudah tertarik dengan senyawa polar ketika dibuat ekstraksinya. Banyak pilihan agar mereka bisa berikatan, H2O, metanol, etanol, asalkan polar. Introvert hanya dapat dipadahami oleh introvert lainnya tanpa waktu panjang, sikap ini bisa saling melengkapi karena tidak ada penerjemah lagi di setiap interaksi. Namun, islam mampu menjadikan analogi medan magnet pada introvert dan ekstrovert. Mereka terikat karena berlawanan akibat ion-ion yang saling melengkapi. Keterikatan ion inilah yang diibaratkan sebagai pertolongan islam, sebagai penerjemah dan jembatan bagi dua personalitas yang berlawanan. 

wallahu a'lam bishshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.

Thanks for reading :)

Total Pageviews

ZEKI R.A.. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Small Pencil