Rabu, Maret 05, 2014

Lacryma: Manusia x Sempurna x Kemuliaan

Bismillahirrahmaanirrahiim ^_^

assalaamu'alaykum.wr.wb.
seorang wanita cantik, masih muda, pintar, nilai tinggi, berkecukupan, anggun, dan tidak ada yang tidak mengagumi dia. awalnya saya mikir sosok ini adalah sosok wanita sempurna. wanita mana yang ngga mau jadi begitu? belum lagi dosen-dosen, atau guru-guru, atau atasan sudah pasti menyenangi sosok seperti itu.
sudut pemikiran seorang yang berada di bawah dia mungkin akan merasa iri, kagum, ciut, dan rendah diri. apakah yang lain bisa seperti dia? sampai-sampai gelar berbahaya 'wanita sempurna' bisa saja terlempar ke arah wanita ini.
siapa yang ngga mau di sanjung dan menjadi pusat perhatian dosen, guru, atasan? siapa yang tidak mau cantik, pintar, anggun, kaya?
hidup bahagia, bersuami dengan derajat yang sama, punya anak lucu-lucu, sejahtera, dan sampai tua bahagia. kata 'iri' mulai muncul di benak wanita lain? bisa jadi kan. semua orang menyukai sosok ini.

lalu bagaimana jika yang lain belum memenuhi kelebihan-kelebihan di atas? nah, saya bilang, santai saja.
kenapa?
begini. sebenarnya siapa yang tidak senang menjadi pusat perhatian? atau bahkan menjadi kepercayaan orang-orang. ya, benar, itu memang sudah pasti, tapi hanya pada sudut pandang materialisme. karena kelebihan-kelebihan seperti di atas pastilah menjadi sorotan orang-orang yang tidak tahu bagaimana tingkatan prioritas dalam islam. 
'yang mau dan bersedia menjadikan da'wah sebagai pekerjaan sampingan saja sedikit, apalagi yang menjadi da'wah sebagai poros utama hidupnya?'
maka wajar jika orang menganggap 'hal sempurna' di atas adalah hal yang luarbiasa, langka, diidamkan, dan sebagainya se alam semesta, tapi hanya berlaku pada orang yang menilai hal tersebut berharga, karena harganya standar meterial kehidupan semata. 
well, hidup tidak sesederhana itu. menjadi orang yang memiliki segalanya di dunia, lalu meninggalkan dunia dengan tenang. 
tidak, hidup tidak hanya begitu-begitu saja. hidup ini adalah hubungan kita dengan manusia, kehidupan, dan alam semesta. interaksi kita pada tiga hal tersebut di atur oleh Allah bukan untuk menjadi penguasa(pemilik) hal-hal indah di dunia. tapi hidup adalah tempat kita bercermin, layakkah kita kembali kepadaNya dengan hujjah yang terbaik dalam memperjuangkan syariatNya. 
apakah jika Kekhilafahan tegak, waktu itu kita termasuk bagian yang berjuang, atau bagian yang menonton saja? hidup kita ngga sesimpel itu.
lalu tentang menganggap seseorang yang begitu sempurna, lagi, memiliki segala kelebihan. well, ya itu dia yang telah diusahakan selama ini. sekali lagi, hidup tak sesimpel itu. yang Allah tanyakan nanti, apa kontribusi kita dalam memperjuangkan agama Allah? Apakah 'kesempurnaan' yang seperti itu tadi berupa kemuliaan yang hakiki?
YANG MENJADI POKOK KEMULIAAN MANUSIA ADALAH IMAN DAN AMALNYA:
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." Q.S. At Tiin: 6.
apakah kita masih berpikir kelebihan-kelebihan seperti itulah kemuliaan?
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." Q.S. Al Furqaan: 63.
jika para wanita berbondong-bondong memperjuangkan cita-cita setinggi langit dan bahagia tanpa akhir, maka seorang muslimah bersyaksiah islamiah (kepemimpinan berpikir islam) hanya inginkan surga dan ridhoNya. belajar islam dengan baik, memperdalam ilmu agama, agar bisa memahami islam ini dengan benar dan terang.
"Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?" Q.S. Al Anbiyaa': 10.
so, kalo jiwa kita memang lurus, ngga usah kawatir jika tidak memiliki 'kesempurnaan' yang sudut pandang materialisme elu-elu kan--karena bukan pencapaian sesederhana yang kita tuju. sukses, bahagia, mati dengan lega. bukan itu! tapi surga.
"Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung." Q.S. Al Hasyr: 20.
itulah kemuliaan yang nyata.
wassalaamu'alaykum.wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.

Thanks for reading :)

Total Pageviews

ZEKI R.A.. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Small Pencil