SKENARIO:
“KASIHAN ANAKKU…”
Seorang anak, usia 11 tahun, dibawa oleh orang tuanyadatang ke dokter gigi di rumah sakit untuk mencabutkan giginya. Setelah proses pencabutan, tampak darah terus menetes, dokter mengatakan bahwa hal ini bersifat sementara dan akan berhenti sendiri. Setelah sampai di rumah ternyata darah tidak berhenti, kemudian orang tua sianak membawa kembali anaknya ke rumah sakit. Karena kondisi anak mulai lemah, dokter merencankan memberikan transfusi. Untuk itu sebelum dilakukan transfusi perlu diketahui golongan darah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tindakan
ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang sehari-hari kita lakukan sebagai
dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang kita temukan komplikasi dari
tindakan ekstraksi gigi yang kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan
diharapkan mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat
terjadi.
Salah satu
komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca ekstraksi.
Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang paling utama
adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu mengatasinya.
Komplikasi
perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh faktor lokal maupun
faktor sistemik. Apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik seperti
kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah, dan
apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan
lain-lain.
\Bila
perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang dokter
gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip penatalaksanaan
perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan melakukan
penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan pemberian
obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.
Jika
diperlukan, pada korban perdarahan akan dilakukan transfusi darah. Tetapi
sebelumnya pasien harus diperiksa dulu golongan darahnya agar tidak terjadi
aglutinasi sesudah transfusi.
1.2
Rumusan Masalah
(1) Sebutkan macam-macam penggolongan darah!
(1) Sebutkan macam-macam penggolongan darah!
(2) Apa saja klasifikasi perdarahan?
(3) Bagaimana mekanisme perdarahan?
(4) Apa saja faktor penyebab perdarahan?
(5) Bagaimana cara menghentikan perdarahan?
(6) Bagaimana mekanisme pembekuan darah?
(7) Apa pentingnya mengetahui golongan darah sebelum dilakukan transfusi?
(8) Bagaimana prosedur melakukan transfusi?
(9) Apa tujuan dilakukan transfusi?
(10) Apa keuntungan dan kerugian
transfusi bagi pendonor dan resipien?
(11) Apa saja syarat sebagai pendonor darah?
1.3
Tujuan
(1) Menjelaskan tentang darah dan penggolongannya
(2) Menjelaskan klasifikasi perdarahan
(3) Menjelaskan tentang mekanisme perdarahan
(4) Menjelaskan tentang faktor penyebab perdarahan
(5) Menjelaskan tentang cara penghentian perdarahan
(6) Menjelaskan mekanisme pembekuan darah
(7) Menjelaskan tentang transfusi darah
(8) Menjelaskan tentang tujuan transfusi darah
(9) Menyebutkan syarat sebagai pendonor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Darah dan Penggolongan
Darah
Darah adalah
substansi yang mengandung trombosit, eritrosit, leukosit, dan plasma darah.
Darah berperan untuk mengedarkan sari makanan dan O2 serta
mengeluarkan zat-zat sisa (eritrosit), menjaga daya tahan tubuh atau sebagai
antibodi (leukosit) dan menghentikan perdarahan (trombosit). Darah mengalir
sepanjang pembuluh darah dan merupakan cairan dalam tubuh setiap makhluk hidup
tingkat tinggi kecuali tumbuhan.
2.1.1
Golongan
ABO
2.1.2
Golongan
Rhesus (Rh)
2.2
Klasifikasi Perdarahan
2.2.1 Berdasarkan
pembuluh : 1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
2.2.2 Berdasarkan
lokasi : 1. Internal
2.
Eksternal
2.2.3 Berdasarkan
waktu : 1. Primer
2.
Reaksioner
3.
Sekunder
2.2.4
Berdasarkan penyebab :
1. Mekanik
2.
Biokemis
2.3
Mekanisme Perdarahan
2.4.
Faktor Penyebab
Ada 2 faktor
penyebab perdarahan, yaitu:
2.4.1.
Faktor
Lokal
2.4.1.1 Robeknya pembuluh darah
2.4.1.2 Gingiva terkoyak
2.4.2.
Faktor
Iskemik
2.4.2.1 Hipertensi
2.4.2.2 Anemia
2.4.2.3 Diabetes melitus
2.4.2.4 Kardiovaskuler
2.5.
Penghentian perdarahan
Ada berbagai cara yang dapat digunakan
untuk menghentikan perdarahan, yaitu:
2.5.1 Tekanan
2.5.2 Klem dan Klip Hemostatik
2.5.3 Elektrokauterisasi
2.5.4 Pemberian obat koagulan
2.5.5 Tidak melanggar prosedur saat
ekstraksi
2.6.
Mekanisme pembekuan
darah
2.7.
Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemindahan darah
dari pendonor ke resipien melalui pembuluh vena menuju sistem peredaran darah
resipien. Darah yang ditransfusikan dapat berupa darah lengkap ataupun hanya
komponen darah.
2.8.
Tujuan Transfusi
Tujuan dari melakukan transfusi darah
yaitu:
2.8.1
Menyelamatkan
pasien (mengobati penyakit)
2.8.2
Meningkatkan
kemampuan mengangkut O2
2.8.3
Meningkatkan
kekebalan tubuh à homeostatis
2.8.4
Meningkatkan
volume darah (kadar Hb)
2.8.5
Memperbaiki
pembekuan darah
2.9
Syarat sebagai pendonor
Ada beberapa syarat agar seseorang bisa
menjadi pendonor, yaitu:
2.9.1
Sehat,
bebas dari penyakit menular dan menurun
2.9.2
Berat
badan di atas 50 kg untuk donor darah sebanyak 450mL
2.9.3
Hemoglobin
pada wanita: 12,5 g/dl
2.9.4
Hemoglobin
pada laki-laki: 13,5 g/dl
2.9.5
Umur:
18-65 tahun
2.9.6
Tekanan
darah sistolik: 100-200 mmHg
2.9.7
Suhu
oral tidak melebihi 37,5 oC
2.9.8
Denyut
nadi teratur 50-100/menit
2.9.9
Interval
donasi: 3 bulan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pencabutan
gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi, sebelum
melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta pemeriksaan
klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi dengan
hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi paling
sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.
4.2
Saran
Apabila setelah
ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang dan mampu
berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat kondisi pasien,
cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera periksa daerah
yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan lakukan tindakan
sesuai kondisi yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Scully C. and Cawson RA. Medical Problems in Dentistry 4th ed. Wright: London: 1998.
Malamed SF. Medical Emergencies in the Dental Office 5th ed. Mosby, Inc : St.Louis : 2000.
Hawkesford JE. and Banks JG. Maxillofacial and Dental Emergencies: Oxford University Press: Oxford: 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.