Jumat, Oktober 05, 2012

Makalah Tutorial SKENARIO 2 Blok 2 Struktur dan fungsi tubuh

Bismillahirrahmanirrahimm :)

SKENARIO: 
“KASIHAN ANAKKU…”


Seorang anak, usia 11 tahun, dibawa oleh orang tuanyadatang ke dokter gigi di rumah sakit untuk mencabutkan giginya. Setelah proses pencabutan, tampak darah terus menetes, dokter mengatakan bahwa hal ini bersifat sementara dan akan berhenti sendiri. Setelah sampai di rumah ternyata darah tidak berhenti, kemudian orang tua sianak membawa kembali anaknya ke rumah sakit. Karena kondisi anak mulai lemah, dokter merencankan memberikan transfusi. Untuk itu sebelum dilakukan transfusi perlu diketahui golongan darah.



BAB I
PENDAHULUAN

                    1.1              Latar Belakang
Tindakan ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang sehari-hari kita lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang kita temukan komplikasi dari tindakan ekstraksi gigi yang kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu mengatasinya.
Komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh faktor lokal maupun faktor sistemik. Apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik seperti kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah, dan apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan lain-lain.
\Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.
Jika diperlukan, pada korban perdarahan akan dilakukan transfusi darah. Tetapi sebelumnya pasien harus diperiksa dulu golongan darahnya agar tidak terjadi aglutinasi sesudah transfusi.



                  1.2              Rumusan Masalah
                  (1)   Sebutkan macam-macam penggolongan darah!
            (2)   Apa saja klasifikasi perdarahan? 
            (3)   Bagaimana mekanisme perdarahan?
            (4)   Apa saja faktor penyebab perdarahan?
            (5)   Bagaimana cara menghentikan perdarahan?
(6)   Bagaimana mekanisme pembekuan darah?
             (7)   Apa pentingnya mengetahui golongan darah sebelum dilakukan transfusi?
             (8)   Bagaimana prosedur melakukan transfusi?
            (9)   Apa tujuan dilakukan transfusi?
(10)   Apa keuntungan dan kerugian transfusi bagi pendonor dan resipien?
(11)  Apa saja syarat sebagai pendonor darah?

                1.3              Tujuan
            (1)   Menjelaskan tentang darah dan penggolongannya
(2)   Menjelaskan klasifikasi perdarahan
(3)   Menjelaskan tentang mekanisme perdarahan
(4)   Menjelaskan tentang faktor penyebab perdarahan
(5)   Menjelaskan tentang cara penghentian perdarahan
(6)   Menjelaskan mekanisme pembekuan darah
(7)   Menjelaskan tentang transfusi darah
(8)   Menjelaskan tentang tujuan transfusi darah
(9)   Menyebutkan syarat sebagai pendonor







BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Darah dan Penggolongan Darah
Darah adalah substansi yang mengandung trombosit, eritrosit, leukosit, dan plasma darah. Darah berperan untuk mengedarkan sari makanan dan O2 serta mengeluarkan zat-zat sisa (eritrosit), menjaga daya tahan tubuh atau sebagai antibodi (leukosit) dan menghentikan perdarahan (trombosit). Darah mengalir sepanjang pembuluh darah dan merupakan cairan dalam tubuh setiap makhluk hidup tingkat tinggi kecuali tumbuhan.
2.1.1   Golongan ABO
2.1.2   Golongan Rhesus (Rh)

2.2              Klasifikasi Perdarahan
2.2.1   Berdasarkan pembuluh  :           1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
2.2.2   Berdasarkan lokasi        :           1. Internal
2. Eksternal
2.2.3   Berdasarkan waktu        :           1. Primer
2. Reaksioner
3. Sekunder

2.2.4        Berdasarkan penyebab  :           1. Mekanik
2. Biokemis

             2.3              Mekanisme Perdarahan
  
                                                                                                                 
  

2.4.            Faktor Penyebab
Ada 2 faktor penyebab perdarahan, yaitu:
2.4.1.      Faktor Lokal
2.4.1.1 Robeknya pembuluh darah
2.4.1.2 Gingiva terkoyak
2.4.2.      Faktor Iskemik
2.4.2.1 Hipertensi
2.4.2.2 Anemia
2.4.2.3 Diabetes melitus
2.4.2.4 Kardiovaskuler

2.5.            Penghentian perdarahan
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan, yaitu:

2.5.1 Tekanan
2.5.2 Klem dan Klip Hemostatik
2.5.3 Elektrokauterisasi
2.5.4 Pemberian obat koagulan
2.5.5 Tidak melanggar prosedur saat ekstraksi

2.6.               Mekanisme pembekuan darah
   
                                                                                                           
 




2.7.               Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemindahan darah dari pendonor ke resipien melalui pembuluh vena menuju sistem peredaran darah resipien. Darah yang ditransfusikan dapat berupa darah lengkap ataupun hanya komponen darah.
            2.8.            Tujuan Transfusi
Tujuan dari melakukan transfusi darah yaitu:
2.8.1        Menyelamatkan pasien (mengobati penyakit)
2.8.2        Meningkatkan kemampuan mengangkut O2
2.8.3        Meningkatkan kekebalan tubuh à homeostatis
2.8.4        Meningkatkan volume darah (kadar Hb)
2.8.5        Memperbaiki pembekuan darah
             2.9              Syarat sebagai pendonor
Ada beberapa syarat agar seseorang bisa menjadi pendonor, yaitu:
2.9.1        Sehat, bebas dari penyakit menular dan menurun
2.9.2        Berat badan di atas 50 kg untuk donor darah sebanyak 450mL
2.9.3        Hemoglobin pada wanita: 12,5 g/dl
2.9.4        Hemoglobin pada laki-laki: 13,5 g/dl
2.9.5        Umur: 18-65 tahun
2.9.6        Tekanan darah sistolik: 100-200 mmHg
2.9.7        Suhu oral tidak melebihi 37,5 oC
2.9.8        Denyut nadi teratur 50-100/menit
2.9.9        Interval donasi: 3 bulan

  




BAB IV
PENUTUP

4.1              Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi, sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.

4.2              Saran
Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.


DAFTAR PUSTAKA
Scully C. and Cawson RA. Medical Problems in Dentistry 4th ed. Wright: London: 1998.
Malamed SF. Medical Emergencies in the Dental Office 5th ed. Mosby, Inc : St.Louis : 2000.
Hawkesford JE. and Banks JG. Maxillofacial and Dental Emergencies: Oxford University Press: Oxford: 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.

Thanks for reading :)

Total Pageviews

ZEKI R.A.. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Small Pencil