Sabtu, Mei 21, 2011

SINGA

Bismillahirrahmanirrahimm :)

singa betina

Assalamu'alaikum wr.wr
Ini adalah tulisan pertamaku. Oh bukan, ini yang kedua. Aku sudah menulis tentang aktor kesukaanku di note akun facebook ku yang satunya. Riski Agustin Zeki Keynes. Haha. Untungnya teman-teman menyukai karyaku yang pertama itu. Teman-temanku memang hebat.
Riski Agustin Zeki Keynes. Ya, nama yang “alay”. Tapi ini punya arti. Zeki itu nama yang kuambil dari bahasa Turki. Kudapat dari “google translate” O_o
dan Keynes adalah nama aktor paling ganteng sedunia, SKANDAR KEYNES. Pemeran EDMUND PEVENSIE di serial film THE CHRONICLES OF NARNIA.
Kita kenalan dulu ya. Aku Riski Agustin. Lahir bulan agustus tanggal satu, hari minggu yang artinya juga hari ke satu, anak kesatu dan nama ayahku Wahid yang artinya juga satu. (Semoga aku bisa menjadi nomor satu, Amin) jiahh :P
Aku memang suka menulis. Terlebih menghayal. Apalagi tentang Narnia. Aku tipe orang yang suka berpikir, apalagi mikir yang engga engga :P makanya banyak yang mengira aku orang “lebbay”. Karena hal kecil sekalipun bisa kupikirkan kesana kemari. Aku jadi riibut sendiri.
Tapi aku tidak pernah mencoba menuangkan pikiranku dalam sebuah tulisan.
Pada awalnya, aku suka memikirkan. Akupun jadi hobby untuk berperan sebagai pemikir. Dan akhirnya aku membuat karya tulis. Karya tulis ilmiah lah hidupku. Apapun ide yang ku miliki, kutuangkan dan kupelajari. Tapi tak lama aku mulai suka merangkai kata-kata romantis. menulis pidato, dan berpikir membuat dakwah yang panjang saat upacara sekolah. Aku menulisnya di buku diari :D
aku juga mencoba membuat cerpen. LOL
oke, langsung saja.
………
Singa Betina, dari judul nya mungkin kau tidak ingin membuang waktu untuk memikirkannya. Bahkan mungkin jika ditanya “Bagaimana menurutmu?” “Ah, biasa saja, hehe”
Iya, ini bukanlah note yang spesial, tidak seperti kata “Sapi Betina” ayat di buku indah milikku bersampul hitam. Ayat terpanjang dalam sejarah. Yeah, Alright.
----
Kau ‘tau’ kan? Betapa ku menyukai novel Narnia ? hampir semua teman-temanku mengetahuinya. Dan kenapa aku menyukainya. Mungkin hanya ini kemampuanku untuk menjelaskan, tapi betapa aku suka novel ini karena ‘sang singa’ lah yang berperan penting dalam setiap cerita novel ini. Terkait dengan zodiac ku ‘leo’. Karena aku merasa aku singa yang baik seperti dia.
Aku lahir 1 agustus, dan disaat itulah aku dilahirkan dengan kepribadian singa. Entahlah—aku merasa seperti seekor singa—kadang. Di dunia ini memang terdapat berbagai zodiac. Kau tau aquarius yang berpembawaan tenang, sagitarius yang suka memerintah, dan cancer yang mudah sentimental. Ini sedikit kemampuanku dalam mengetahui karakter mereka yang punya zodiac masing – masing. Dan bukan maksudku menyombong, kerena zodiac ‘leo’ adalah gabungan dari berbagai zodiac. Ini tercatat dalam software di laptopku, dan tentu aku bisa membenarkan semua itu, karena para ‘leo’ orang yang mudah bergaul dan memahami orang lain. ‘leo’ bisa menjadi zodiac apapun. ‘singa ‘ ini bisa bersikap setenang aquarius, sekeras kepala virgo, dan seangkuh Gemini dalam waktu kapanpun. Tak salah sang singa pantas disebut ‘raja’.
Raja hutanpun adalah singa, dan raja zodiac beserta raja dalam novel kesayanganku Narnia sang Aslan. Dan, ya—mungkin kau tahu maksudku dengan keterbatasanku ini. Aku bukan hanya ingin menjadi seperti singa, tapi akulah ‘sang singa’. Karena sejauh ini tak banyak yang mengerti karakterku seperti apa. Dan itulah aku.
Banyak karakter di dunia ini, begitu juga di dalam diriku. “Betapa singa itu hebat”, pikirku. Entah ku ingin menjadi singa, bukan sekedar seperti. Tapi inilah kodratku, aku wanita muslim. Inilah rahmat yang tiada henti.
Kau tau? Aku punya sedikit cerita. Walau pada dasarnya aku orang suka sekali bercerita. Pada teman-teman, orang tua, bahkan orang yang tidak dikenal. Terlalu aneh mungkin bagi orang yang baru saja melihatku 1 menit tapi dia sudah kuceritakan banyak hal. “Dasar idiot!” ujar teman SMP ku dulu. Namanya Nurul Utami, dan biasa kami panggil ‘Buyung’. Entahlah, aku rindu padanya, tapi apa daya aku lupa dia melanjutkan SMA dimana. Iya, inilah sifatku. Dan yah! Langsung saja!
Waktu itu aku harus menyelesaikan puisi ku. Judulnya Sang Singa. Oleh guruku pak Mugiya. “Halo pak, saya sebut nama Anda di note saya, hehe”
Tiap – tiap murid di kelasku maju ke depan membacakan puisi. “Riski Agustin” ucap Pak Mugi, pertanda inilah giliranku membacakannya. “OMG!” ucapku. Yaa biasalah gue anak gahooelll getooo.
Dan aku membacakan :


Seandainya aku seekor singa
Betapa bangganya aku
Aku adalah raja, penguasa!
Dan seluruh hutan takut padaku

Baru sekedar memperlihatkan gigiku yang mentereng
Hewan – hewan kecil sudah lari terkencing – kencing melihatku
Tersandung! Gemetar! Bahkan menerjunkan diri sekalipun!

Tak hanya itu
Bintang di langitpun melambangkan diriku
Saat aku mencari mangsa malam hari
Kulihat gugus bintang LEO
Owh… betapa gagahnya aku

Diriku adalah lambang kekuatan!
Lambang seorang RAJA!
Yah, inilah aku, dengan surai indah ku.



Semua temanku tertawa, awalnya aku ingin terlihat professional di depan kelas. Tapi saat membacakannya, tiba-tida bayangan pembaca puisi dengan gaya dramatis—suara melengking memecah suasana—ekspresi tiada tara—hilang sudah. Aku malah terlihat konyol di depan. Bukannya menghibur karena pembacaan puisi yang menakjubkan, malah menghibur dengan lawakan. Aku merasa payah, sungguh, aku tidak bermaksud melawak, aku Cuma tidak tahan dengan wajah-wajah yang menatapku penasaran, itu membuatku seperti narapidana. Tapi hal itu sudah berlalu, kusimpulkan, aku sudah selesai membaca puisi dengan kesan menghibur.




Sekian tulisanku, walau sederhana—sebenarnya aku baru belajar menulis sesuatu, semoga bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dari anda menambahkan hal positif bagi Zeki R.A.

Thanks for reading :)

Total Pageviews

ZEKI R.A.. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Small Pencil